Jakarta - Baru dua bulan beradu nasib di Jakarta, seorang pemuda asal Lampung ini, Ahmad Zami (17), harus menelan pahitnya Ibukota. Dia dirampok dan diclurit saat mempertahankan telepon seluler yang dimilikinya. Akibatnya, pemuda lulusan SMP itu mengalami luka di dada dan perut.
Peristiwa tersebut terjadi, Minggu (6/11), sekitar pukul 20.00 WIB, di sekitar Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, saat dirinya hendak mengantarkan rekannya ke Halte Busway Taruna Pulomas.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba dua orang laki-laki yang mengendarai motor matic menghampiri Zami dan rekannya, seraya menuduh Zami adalah pelaku pemukulan terhadap adik pelaku.
"Salah satu pelaku langsung mendekat dan merogoh saku celana kanan mencari HP," kata Zami di ruang perawatan Bedah Torak, kamar no 3, RS Persahabatan, Pulogadung, Senin (7/11).
Zami tidak tinggal diam saat pelaku tersebut berusaha merampas HPnya. Dia berupaya berontak dan mempertahankan telepon selulernya.
"Tiba-tiba dia (pelaku) keluarin celurit dan nyabet perut saya," kata Zami.
Tidak hanya itu, senjata tajam itu pun melayang di sekitar dada kanan korban. Akibatnya korban langsung tidak sadarkan diri di tanah. Sementara rekan korban tidak kuasa melerai karena pelaku membawa senjata tajam.
"Teman saya yang bawa saya ke sini setelah pelaku kabur," katanya.
Rekan Zami pun yang berupaya menghubungi kakak kandung Zami yang ada di Jakarta, Sastrawinata.
Kepada wartawan Sastra mengatakan, bila adiknya tersebut baru dua bulan menginjakan kaki di Ibukota. Zami yang hanya mengenyam pendidikan sampai SMP pindah ke Jakarta dan beradu nasib menjadi tukang kue pastel di minimarket swalayan di Pulomas.
"HP itu dibeli dari gaji pertama dia kerja," ujar Sastra.
(ahy/van
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/11/07/193426/1762293/10/tukang-kue-dirampok-dan-diclurit-di-pulogadung?9922032
No comments:
Post a Comment